Dialog Hujan di Penghujung bulan Juni

8:35 AM

sumber di sini

Sudah di penghujung bulan Juni
dan kini gemuruh petir di luar sana mulai bersuar-suar
dan kini mendung menggelanyut di langit
membuat summer yang biasanya terang benderang saat masih pukul tujuh malam
jadi sedikit agak gelap
layaknya sore hari menjelang maghrib saja
padahal masih satu jam lagi waktu adzan tiba

Sudah di penghujung bulan Juni
yang katanya di tiap summer selalu hujan
seperti puisi Sapardi Djoko Damono
yang katanya tak ada yang lebih tabah dari hujan di bulan Juni
yang dirahasiakannya rintik rindunya

dan.. memang benar
tak ada hujan seindah bulan Juni kawan
yang seketika di sana sedang kemarau
katanya, yang kini kemarau pun tak tentu, karena
di sana cuaca sudah tak bersahabat lagi
sedang di sini, summer comes
musim panas datang, tapi
tidaklah serta merta selalu panas, karena
indahnya hujan di bulan Juni
hanya dapat dirasakan di belahan bumi empat musim
meski di sana pun
ku yakin, kau juga menikmati indahnya hujan di bulan Juni, bukan?


Sudah di penghujung bulan Juni
yang di sini hujan selalu turun
aromanya yang khas merindui tanah
membawa semerbak angin dingin
yang mengingatkan waktu itu
sungguh, ku takkan lupa hujan itu
ketika tangis air mata berpadu dalam rinai hujan
ketika seorang insan tanpa malu menyodorkan payungnya
agar sahabatnya tidak basah karena hujan
sungguh, ku takkan lupa pertanyaanmu waktu itu tentang perempuan...
Ha! Kau tahu Kawan...
Sebuah kejutan saat kau tanyakan itu padaku..
Dan ku sedikit tak mengerti, bukankah sudah lama kita bersahabat?
mengapa kau tak tahu mengenai kita?
dan.. Lambat laun ku tahu jawabnya....
Ah...tapi sudahlah kawan..
Pertanyaan hanya akan menjadi pertanyaan kalau tak jua kau tanyakan...
Aku tak akan menunggui hujan turun lagi
yang ingatkanku akan linangan air mata sepanjang perjalanan itu
Kau tahu, perjalanan dengan hujan selalu indah
karena ku bisa mengenangnya
dan ku tak jua sadar ketika tamparan mengagetkanku akanmu
 maaf mungkin tak pernah terlambat tapi kau tahu...
Dialog kita itu tak pernah berujung
tak berpangkal pula
karena tak ada yang membuka pintunya terlebih dahulu...
Dan kini sudah di penghujung bulan juni
hujan di musim panas seakan jadi saksi
bahwa ku selalu mengingat akan kenangan itu
bukan tak bisa lupa kawan....
Semua agar ku tahu sampai mana bisa bertahan dengan sebuah pilihan
dan tanpa kepastian
tanpa saling tunggu
tanpa saling menyakiti,
dan cukup saling tahu,bisakah?

ulsan,23 Juni 2014
_zmv_

You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe