Alhamdulillah, Thanks to You

11:43 AM

Alhamdulillah, Allah sudah memberi saya kesempatan punya sahabat seperti dia. Sebenarnya ini tulisan sejak Sabtu, tapi berhubung sok sibuk dan ga sempet (baca: kejar deadline dari prof), makanya baru diposting sekarang dengan sedikit editing, hehe.

Ceritanya Sabtu kemarin kami menghabiskan waktu bersama. Sebenarnya mau ngajak seorang teman lain, tapi dia sepertinya sangat sibuk sama risetnya, ya sudah, jadi we kita berdua. Sabtu adalah jadwal kita, quality time, soalnya sehari-hari kami sibuk semua, dan Sabtu pun (itu juga kalau ga ada kerjaan banyak di lab), insyaAllah saya usahakan ada waktu buat sahabat saya ini. Kan ga lucu, tiap hari ketemu dan ngobrol singkat, tapi ga pernah jalan ke mana-mana. Setidaknya saya bisa ngehibur dia sih, kelihatannya dia stress berat sama disertasinya. Dan, waktu luang saya, saya niatkan ibadah juga, untuk sedikit mengurangi kejenuhan kami sehari-hari. Setidaknya saya belajar banyak hal darinya, walaupun kadang beda pendapat sih. Saya jadi belajar sabar menghadapi orang, juga belajar menjelaskan dengan detail dan runtut. Maklumlah, orang Jawa biasanya basa-basi, ga langsung ke intinya, bisa dibilang ramah-tamah alias muter-muter dulu, ga to the point. Ternyata, komunikasi kek gini, kalau dihadapkan ke orang lain (selain jawa dan sunda, mungkin), ada efeknya juga, kadang lawan bicara kita ga ngerti apa yang kita omongin, atau kadang malah bingung. Di sinilah efektifnya belajar dari orang lain, apalagi yang beda negara pula, plus beda keyakinan. Selain ilmu komunikasi (yang kalau menurut dia, saya masih kurang, hehehe :P), kami sering diskusi soal karakter dan sikap. Ini penting, untuk kita yang muslim, kita perlu tahu. Jadinya saya tahu sedikit banyak pandangan noni terhadap kita, jadinya pikiran kami saling terbuka. Kadang diskusi iya, dan saya rasa saya masih perlu belajar islam lebih jauh, biar ga salah ngejelasin. 

Anyway, balik ke cerita. Dimulai pagi hari, saya skip lab karena stuck ga tahu mau diapain itu eror, dan diganti dengan melanjutkan codingan perpus unpad yang terbengkalai. Dan dia pun belajar (ga tahu sih belajar apaan, yang jelas keliatan serius banget :D). Setelah query beres, kami pun memutuskan berangkat jalan. Saya mampir sebentar ke lab, ngecek codingan lalu dilanjut maksi dan nyanyi. Yang kedua kalinya ini saya masuk norebang. Pertama bareng sama sonsengnim dan teman-teman Korean class, yang kedua ini bareng sohib saya ini. Dia bilang "release your stress", hahaha. Awalnya saya malu nyanyi, karena ga apal lirik, wkkwwk. Dan lagi, karena waktu terbatas, saya ga sempet mikirin judul lagunya apaan, seadanya aja. Alhasil, doi terkaget-kaget denger saya nyanyi, doi ga nyangka saya tahu banyak lagu Inggris, menurutnya, saya sangat konservatif (padahal kalau di Indonesia, model kayak saya banyak banget, dan termasuk yang ga konservatif kali). Lagu-lagu kami sejenis tapi berbeda. Saya suka pop melow, doi pop jazz, lagu-lagu jadul yang ga ngerti saya liriknya, tapi tetep bisa ngerasain sedihnya itu lagu. Pengin sih nyanyiin yang hangeul, sekalian ngetes bahasa korea saya, tapi malu :P. Sekitar satu jam lebih kami nyanyi, trus balik deh.


You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe