FEAST_Seseorang di Masa Kecil

11:22 PM





Bismillah....
Melihat sesuatu yang mengingatkan akan sesuatu hal...
Kenangan yang cukup mengesankan...
membuat hati bertanya tanya
akankah ia kembali?


detak jantung yang berpacu cepat
tangan-tangan yang beradu
menggoreskan tinta-tinta di atas kanvas
menggoreskan warna di atas kertas putih
hingga berwarna
indah


teringatku akan waktu itu...
duduk bersama di bangku sekolah
mengenakan seragam merah putih
dengan debar jantung tak menentu
menunggu keputusan guru-guru
harus
segera
sekarang
dan akhirnya
terjadilah....
sebuah perang
tentang masa depan



bersama
kita melangkah maju
menggoreskan warna-warna indah pelangi
di sebuah kertas yang meminta dihiasi seindah mungkin
di bawah atap joglo yang semilir anginnya menyibak rambutmu
mengusap mataku yang pedih
dan kau berikan aku bantuanmu
sebuah crayon berwarna tanah
dan orange pelangi di sore hari
yang dengan lembut kau berikan padaku
yang tlah kehilangan kehabisan warna
kau ajarkan aku mengenal warna-warna indah
yang mengusik sanubari jika mengingatnya
kau ajarkan aku goresan yang terbaik
yang merasuk ke dalam jiwa pembuatnya
kau ajarkan kesabaran dan ketulusan
dalam melukis pelangi kehidupan




sambil menunggu hasil perang...
dua potong es krim FEAST di tangan
bersama sepupuku yang telah menang duluan
nomor satu di antara lainnya
kita berdua tetap menunggu hasil


hingga akhirnya
selesai sudah perang itu
dan tinggal menunggu hasilnya
dan hasilnya pun
menang 
kau nomor satu
sedang aq nomor tiga kalau tidak salah


subhanallah...
kemenangan itupun kita bawa pulang
bersama menuju sekolah tercinta
dan kemudian kita bertemu kakak teman kita
'hadiahnya apa?'
lucu jika mengingatnya
karena kakak itu menyebut namaku sebagai hadiahnya
hadiah yang kau dapatkan


hari demi haripun berlalu
kita semakin sering bertemu
seiring banyaknya perang yang menghadang
yang perlu diselesaikan
kolase, poster, siswa teladan, matematika, dokter kecil
itulah sedikit perang kita bersama


dan teringatku ketika kita duduk berdua di ruang kepala sekolah
asik mengobrol sana sini
tidak ikut belajar bersama teman-teman
dikarantina


dan teringatku ketika kita bermain di halaman rumahmu
yang cukup dekat dengan sekolah kita waktu itu
sambil berlarian kita berkejaran bersama kelinci-kelinci peliharaanmu
memberi makan
dan bertemu dengan saudara-saudaramu
juga orang tuamu


dan akhirnya waktupun berlalu
hingga jarak memisahkan
jarak dua tahun
ketika nilai ebtanas sudah dikeluarkan
kau pun pergi
kau bilang akan ke pondok
bagus itu
tapi...
tiba-tiba ada sesuatu yang beda
kehilangan!
ya! rasa itu kehilangan
hingga luluspun masih teringat akanmu
adik-adikmu masih mengingatku
salam selalu kita sampaikan demi menyambung tali silaturahim


hingga akhirnya
masa itupun tiba
smp
aku smp dan kaupun sudah lulus pondok
kau lanjutkan hidupmu
dan aku lanjutkan hidpuku
adikmu dan aku masih bersilaturahim


hingga masa itu datang
sma
kau entah kemana
cirebon
katanya
kata adikmu
sudah selesai mbak
dan kaupun lanjutkan jalan hidupmu


hingga akupun pergi jauh dari kotaku
bandung
dan kaupun tlah menyelesaikan studimu
di kampus biru
yang harusnya aku di situ juga
tapi tak kuambil kesempatan itu
karena aku tak merasa cocok dengan jurusannya
hingga kini kusadari
seandainya kampus biru kuambil
kita pasti bertemu
setelah hampir dua belas tahun kita tak bertemu


hingga aku cari data tentangmu
dan kutanyakan ke adikmu
adikmu masih mengenalku
bagaimana tidak?
adik kita satu angkatan
persaudaraan
pertemananan
ukhuwah yang terjalin lama
tapi...
setelah kutemukanmu
berbeda
tak ingatkah kau akanku?
tak ingatkah kau akan kenangan masa kecil kita?
tak ingatkah kau akan lukisan indah kita?
saat kita makan es krim bersama
aku cokelat
kau vanila
FEAST...
kenangan yang tak pernah terlupakan...


dan sekarang kau tlah menyelesaikan studimu
dan sekarang kau tlah melanjutkan studimu
ke luar negara ini
Taiwan...Asia University...
sungguh tak pernah kusangka kau kan menjadi seseorang yang
begitu subhanallah...
menjadi pembicara di mana-mana
menjadi penulis di berbagai sumber
dan benar-benar menjadi seseorang
menjadi seorang pemimpin
yang tak pernah aku impikan sebelumnya


dan kini ku memohon pada-Nya
untuk mempertemukan kita
dalam ridho-Nya..
saat kenangan itu sudah teringat kembali...



You Might Also Like

0 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe