Selamat Berbahagia, Sahabat!

7:15 PM

sumber: di sini

Selamat berbahagia, Sahabat!
Semoga bahagiamu meraih ridho-Nya menuai barokah, semoga dimudahkan segala urusanmu di sana. 
Senang campur sedih iya, senang karena akhirnya dapat kabar bahagia darimu. Sedih karena hadirku tak mampu mencapaimu. Padahal, kita selalu mengusahakan untuk hadir, siapa pun yang mendahului, salah satu dari kita berlima. Seperti yang kita lakukan dulu-dulu.
Senang akhirnya dirimu sudah bisa berpijak dari duniamu yang dulu, seperti yang kamu katakan padaku sebelum hari itu. Senang akhirnya kini tak ada lagi yang memanggilmu “mr.php.” Sedih geli gimana gitu dengarnya, pengin ketawa, cuma ga tega juga. Suruh siapa begitu, gemes liatnya! Yah, tapi dirimu memang cuek sih, tak peduli kata orang, walaupun masuk ke hati juga sebenarnya. Memang aneh juga, semua yang dekat denganmu, juga dekat denganku, jadinya curhat deh. Dan, menjadi perantara itu serba salah, karena mesti mendengar dari kedua belah pihak, hahaha...
Jadi ingat pertemuan terakhir kita. Disempat-sempatkan olehmu menemuiku, jauh-jauh dari kotamu ke tempatku, hanya untuk memberikan sesuatu yang harusnya, lewat pos saja bisa. Toh, mengirimkan paket tidak sampai satu kilo, tidak mahal, kan? Tapi katamu, di samping ingin memberikan salam perpisahan, kamu juga bercerita akan masa depanmu, yang menurutku agak aneh mendengarmu bicara seperti itu, seolah bukan dirimu yang biasanya.
Jadi ingat zaman-zaman dulu, waktu kita masih berlima atau berenam. Ke mana-mana selalu bersama, duduk bersama, walau cukuplah parfummu semerbak mewangi di sekeliling kita, hingga kita berusaha beralih tempat, dan kamu, malah semakin mendekat. Pun, ketika kita hijrah ke kota sebelah dan kembali lagi ke kota kembang, mesti bareng terus. Meski gedung kita berseberangan, ketika ada agenda di kelasmu, tak lupa selalu terselip undanganmu untukku. Hingga suatu waktu, ketidakhadiranku memenuhi undanganmu, membuatmu marah besar, diam selama beberapa minggu. 
Terima kasih selalu ada di sampingku,
Terima kasih selalu ada di saat-saat terburuk dulu,
Terima kasih selalu bersedia jadi tong sampahku,
Terima kasih telah menghapus air mataku,
Terima kasih telah jadi salah satu sahabat terbaik selama ini,
Maaf terkadang ku abai denganmu,
Bahkan, tak hiraukan rasamu,
juga hatimu,
kini, dirimu telah berbahagia,
dengan jalanmu sendiri,
Semoga yang terbaik bagimu,
Meski, ragaku tak sampai padamu,
semoga doa untukmu diterima dan dikabulkan-Nya, aaamiin...

Ulsan, 240415
dari Sahabatmu, _zmv

You Might Also Like

3 komentar

Popular Posts

Like us on Facebook

Flickr Images

Subscribe