Senja Terakhir di Kaki langit Baitullah
8:35 AMSenja terakhir kemarin
di kaki langit baitullah
ketika dua pasang mata saling bertatapan
tuk terakhir kalinya (maybe)
Senja terakhir beberapa hari yang lalu
di bulan Juli akhir
sepasang mata bertemu tatapnya
tak sengaja
tanpa janji-janji
hanya seulas senyum sapa yang terucap
dilihatnya yang ditatap pun terkejut bukan main
ya, senja terakhir di kaki Baitullah
di penghujung ramadhan
di awal sepuluh malam terakhir
mereka bertemu dan dipertemukan oleh ketidaksengajaan takdir
dan malam-malampun bertasbih mengucap asma-Nya
syukur terpancar dari aura wajahnya
namun, semua sirna ketika sms itu datang:
"buka emailmu, baca messageq, cepetan!"
yang disms sedanglah berbincang di depan podium, presentasi
"ah, nanti sajalah, gangguin orang presentasi saja, pikirnya"
dan detik selesaipun ia buka message itu
iapun langsung mengecek kebenarannya
apakah benar? sungguh tak bisa dipercaya,
tak terlalu kaget memang...
tak hanya sekali ini ia alami hal ini
untuk kedua kalinya dalam hidup
huh, miris ya? kedua kalinya selama hidup
sejak tujuh tahun yang lalu dan kini baru beberapa hari yang lalu
terucap selamat syukur alhamdulillah
dari sebuah ucapan terucap pula:
pain makes you stronger,,, tears make you braver,,,heartbreaks make you wiser... so thanks the past for the better future...nasehat yang indah dari seorang teman
sadarkan harapan yang pupus, tak apalah
qodarrullah itu semua
belajar lagi dari awal meski lelah jua
tak mungkinkah terucapkan olehnya kepadanya
apa akan isi hatinya
sungguh tak mungkin!
ia tutup rapat-rapat itu semua
hingga akhirnya senjapun berubah
senja memang selalu menunggu rembulan yang biasa menyapanya
kini tak lagi ada
dan tak tahu, mengapa rembulan begitu angkuh tak berani menatap senja?
di kaki langit Baitullah pun perpisahan itu terjadi
tanpa tangisan, tanpa senyuman
tersadarkan bahwa senja terlalu optimis
menunggu rembulan yang tak kunjung datang
oh, betapa bodohnya senja, menunggu sesuatu yang sia-sia
ingin rasanya berteriak, meluapkan semuanya
tapi tak bisa
untuk apa?
semua sudah terlalu terlambat..
karena sesungguhnya, senja tak pernah mengharapkan bulan melebihi takdir-Nya
senja benar-benar tulus menunggu rembulan, tanpa balas
biarlah hanya ia dan Rabb-Nya yang tahu
karena penantian tak harus berbalaskan
tak mungkinkah rembulan menanyakan kabar senja? sedikit saja?
sang senja memang terlalu optimis dan yakin sekali
tapi itu dulu
kini ia mafhum
rembulan telah menemukan bintangnya,
bukanlah senja yang cocok untuknya
senja terakhir pun ditutup dengan penuh syukur
ia lihat bintang itu cantik, sungguh, sangat cantik
bersinar di kegelapan malam
yang jauh lebih baik darinya
congratulation...
selamat..hanya itu yang terucap
beribu-ribu kali, kau katakan rembulan
bahwa itu ucapan pertama yang kau dapatkan daripada yang lainnya adalah dari sang senja
senja sangat bahagia mendengarnya
bahagia ketika rembulan menemukan bintang
ah, rembulan, tak perlu geer
memang senja terakhir tak pernah berkata jujur akan hatinya
lagian untuk apa? ia teringat akan sebuah hadist, yang dikatakan Ust. Aep Saefullah:
ketika kita mencintai seseorang, cintailah ia dalam diam, atau katakanlah padanya agar ia mengetahui, tapi akan lebih baik jika ia tak tahu, dan lebih baik lagi jika rasa cinta itu terus dan tetap ada hingga sang pecinta tlah tiada, karena mencintai tanpa ia tahu adalah laksana jihad,,, wallahu'alam bissowab...amiiiennn...cukuplah rembulan...
klarifikasimu lewat burung-burung camar di lautan sudah jelas
seandainya waktu bisa diputar
tapi memang sudah sangat terlambat
tuk qita mengetahui apa yang harusny sejak dulu
terimakasih terucap di setiap penghujung senja
untuk doa yang kau panjatkan
untuk waktu yang kau luangkan
untuk semua benih-benih harapan yang tak putus-putusnya mengalir
dan juga untuk sebuah kejujuran
yang mahal harganya
hingga tak ada yang bisa menggantinya
hai rembulan, masihkah kau bersedia jadi sahabat senja
di kala senja tenggelam kau langsung muncul bersama bintang
yang selalu setia tuk menemanimu
bintangpun tak perlu cemburu,
karena senja tlah menemukan hatinya kembali
tak perlulah terdengar ucapan burung sore hari
cuek saja
acuhkan jika mereka mengusikmu bersama bintang
tak pernah senja kira
bahwa sahabat-sahabatnya terlalu baik untuknya
hingga sedikit keterlaluan membelanya
maafkan senja temaram yang tlah mengusikmu
tak ada niat untuk itu
hanya ocehan dan celoteh camar dan desiran ombak lautan yang memecahkan karang hingga kau terusik
cukuplah kita jadikan kenangan
sedikit masa-masa ke-ge-eran kita
yang nantinya akan kita tertawakan bersama
karena semua itu
adalah lingkaran kehidupan
yang memang sudah digariskan-Nya
sekali lagi terucap, selamat atas hidup barunya
hidup baru, lembaran baru
tak perlu kau kubur dalam-dalam rasa ge-er itu,
cukup kesampingkanlah
terimakasih juga
tuk tiap pelajaran berharga yang terungkap tiap senja tiba
tuk pelajaran ikhlas dan sabar
yang kini mesti tercatat dalam-dalam
di setiap hembusan nafas
senja temaram
rembulan & bintang
#akhirnya qtulis jg setelah sejak sabtu ingin nulis ini :D
1 komentar