Sumber di sini. |
Hari ini saya diingatkan lagi akan datangnya kematian. Manusia memang tidak bisa menebak kapan dipanggil oleh-Nya. Tidak terasa lebaran kemarin menjadi lebaran terakhir bertemu dengan pakdhe. Walaupun sewaktu dijenguk beliau sudah tidak terlalu ingat saya, hanya senyum yang diperlihatkan ketika saya jenguk bersama keluarga, karena beliaunya juga terbaring lemas di tempat tidur. Setidaknya, sempat saya bertemu dengan budhe dan pakdhe lebaran kemarin.
Masih ingat betul kenangan masih kecil zaman saya dulu diajak pakdhe ke Sawangan, Windusari, naek vespa. Jalannya sangat menanjak, hampir 45 derajat (sekarang sudah direnovasi jadi lebih mendinganlah), horor, dan bikin jantung deg-degan. Saya kecil pegangan kuat-kuat ke pedal di belakang tempat duduk pakdhe, takut jatuh. Walaupun akhirnya sampai juga ke tempat mb Ida dengan selamat, hehe. Yah, sedikit kenangan bersama pakdhe.
Selamat jalan pakdhe Wahib,
Allahummaghfirlahu, warhamhu wa'afihi wa'fuanhu...
Semoga diringankan kuburnya, dimudahkan hisabnya, diterima amal ibadanya, dan diberikan kelapangan bagi keluarga yang ditinggalkan (Budhe, Mz Agung, Mb Uyun, Mb Evi, Mb Titin). Aaamiiin...,
Alhamdulillah... akhirnya dipublish juga walau sedikit. Thank you Ust, Yusuf Mansur.
Akhirnya update juga :)
Sumber di sini |
Beberapa hari ini saya (sok) sibuk sekali. Dari ngurus pindahan kosan sampai kejar tayang riset. Alhasil kemarin setelah belanja ke kota, beli kebutuhan sehari-hari, jadi we kita langsung balik ke kosan. Berhubung sudah jam setengah sepuluhan, jadilah tanggung balik ke lab lagi. Udah deh, langsung beberes kosan dan tidur karena kecapekan. Eh, eh, eh, paginya habis subuh dan melanjutkan beberes sedikit, saya langsung siap-siap ke lab, dan.. sepi banget. Tumben, biasanya kan di jalan saya ketemu orang-orang yang biasa ke lab juga. Ternyata, saya kepagian. Nyampe lab jam 7.45 dong! Sedangkan department office aja baru buka jam 9! Krik, krik,,, Kepagian yang membahagiakan ini mah. Alhamdulillah, karena kepagian ini saya jadi bisa ngeblog, baca-baca berita, dan chatting sana sini dulu, hehehe. Semoga besok bisa lebih pagi lagi, makin pagi makin bagus, kan?
Persiapan menuju-Nya, hidup itu ya harus dinikmati.
Dari-Nya dan akan kembali pada-Nya.
Adem dengernya, favorit Qari'.
sumber: di sini |
Selamat berbahagia, Sahabat!
Semoga bahagiamu meraih ridho-Nya menuai barokah, semoga dimudahkan segala urusanmu di sana.
Senang campur sedih iya, senang karena akhirnya dapat kabar bahagia darimu. Sedih karena hadirku tak mampu mencapaimu. Padahal, kita selalu mengusahakan untuk hadir, siapa pun yang mendahului, salah satu dari kita berlima. Seperti yang kita lakukan dulu-dulu.
Senang akhirnya dirimu sudah bisa berpijak dari duniamu yang dulu, seperti yang kamu katakan padaku sebelum hari itu. Senang akhirnya kini tak ada lagi yang memanggilmu “mr.php.” Sedih geli gimana gitu dengarnya, pengin ketawa, cuma ga tega juga. Suruh siapa begitu, gemes liatnya! Yah, tapi dirimu memang cuek sih, tak peduli kata orang, walaupun masuk ke hati juga sebenarnya. Memang aneh juga, semua yang dekat denganmu, juga dekat denganku, jadinya curhat deh. Dan, menjadi perantara itu serba salah, karena mesti mendengar dari kedua belah pihak, hahaha...
Jadi ingat pertemuan terakhir kita. Disempat-sempatkan olehmu menemuiku, jauh-jauh dari kotamu ke tempatku, hanya untuk memberikan sesuatu yang harusnya, lewat pos saja bisa. Toh, mengirimkan paket tidak sampai satu kilo, tidak mahal, kan? Tapi katamu, di samping ingin memberikan salam perpisahan, kamu juga bercerita akan masa depanmu, yang menurutku agak aneh mendengarmu bicara seperti itu, seolah bukan dirimu yang biasanya.
Jadi ingat zaman-zaman dulu, waktu kita masih berlima atau berenam. Ke mana-mana selalu bersama, duduk bersama, walau cukuplah parfummu semerbak mewangi di sekeliling kita, hingga kita berusaha beralih tempat, dan kamu, malah semakin mendekat. Pun, ketika kita hijrah ke kota sebelah dan kembali lagi ke kota kembang, mesti bareng terus. Meski gedung kita berseberangan, ketika ada agenda di kelasmu, tak lupa selalu terselip undanganmu untukku. Hingga suatu waktu, ketidakhadiranku memenuhi undanganmu, membuatmu marah besar, diam selama beberapa minggu.
Terima kasih selalu ada di sampingku,
Terima kasih selalu ada di saat-saat terburuk dulu,
Terima kasih selalu bersedia jadi tong sampahku,
Terima kasih telah menghapus air mataku,
Terima kasih telah jadi salah satu sahabat terbaik selama ini,
Maaf terkadang ku abai denganmu,
Bahkan, tak hiraukan rasamu,
juga hatimu,
kini, dirimu telah berbahagia,
dengan jalanmu sendiri,
Semoga yang terbaik bagimu,
Meski, ragaku tak sampai padamu,
semoga doa untukmu diterima dan dikabulkan-Nya, aaamiin...
Ulsan, 240415
dari Sahabatmu, _zmv
Ditemani secangkir kopi panas dan jagung rebus,
hujan turun hampir semingguan ini,
sakura berguguran di sepanjang jalan,
memberi sedikit kesan berbeda di musim semi,
biasanya, saat sakura bermekaran,
udara mulai hangat,
kini,
sejuk,
tak lagi hangat,
hanya sesekali saja,
ditemani hujan rintik-rintik,
yang tak pernah lelah membasahi bumi,
sebagai pertanda akan rahmat-Nya
__ulsan, 030415
hujan turun hampir semingguan ini,
sakura berguguran di sepanjang jalan,
memberi sedikit kesan berbeda di musim semi,
biasanya, saat sakura bermekaran,
udara mulai hangat,
kini,
sejuk,
tak lagi hangat,
hanya sesekali saja,
ditemani hujan rintik-rintik,
yang tak pernah lelah membasahi bumi,
sebagai pertanda akan rahmat-Nya
__ulsan, 030415
Selintas kita mungkin sudah tidak asing lagi dengan tiga kata ini: fitnah, tuduhan, dan gosip. Pun, kaum hawa kadang sudah terlalu sering menggosip, yang jatuhnya ghibah (membicarakan keburukan orang lain), walaupun awalnya tidak ada niat untuk itu. Fitnah, dalam bahasa Arab berarti ujian dan cobaan. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, fitnah adalah:
fit·nah n perkataan bohong atau tanpa berdasarkan kebenaran yg disebarkan dng maksud menjelekkan orang (spt menodai nama baik, merugikan kehormatan orang): -- adalah perbuatan yg tidak terpuji;mem·fit·nah v menjelekkan nama orang (menodai nama baik, merugikan kehormatan, dsb)
Sedangkan tuduhan, berasal dari kata tuduh, yang berdasarkan kbbi, artinya:
tuduh /tu·duh/ v, menuduh /me·nu·duh/ v 1 menunjuk dan mengatakan bahwa seseorang berbuat kurang baik: ia ~ saya bersekongkol dng penjahat; 2 menunjuk dan mengatakan bahwa seseorang melakukan perbuatan yg melanggar hukum; mendakwa: mereka ~ kedua pedagang itu menerima barang selundupan;
tuduhan /tu·duh·an/ n hasil menuduh; hal yg dituduhkan; dakwaan: surat ~ , surat dakwaan;
Untuk gosip, menurut kbbi:
go·sip n obrolan tt orang-orang lain; cerita negatif tt seseorang; pergunjingan: keretakan rumah tangga itu berasal dr ~ yg sampai ke telinga istrinya dan dipercayainya begitu saja tanpa diteliti lebih dulu;
Setelah mengetahui arti masing-masing kata, dapat kita simpulkan bahwa menggosip, mau seperti apapun modelnya, sama juga dengan menuduh, dan menuduh seseorang, entah dengan bukti maupun tidak, tetap saja jatuhnya fitnah. Sedikit apapun kata-kata kita, tetap akan menyakitkan kalau yang kita tuduh memang tidak bersalah. Pun, memaksakan kehendak kita kepada tertuduh juga salah, karena sama saja kita memberikan aib kepadanya.
Dalam islam, perkara fitnah banyak disebut di Al Quran. Kurang lebih ada di beberapa surat ini: 2:191, 2:193, 2:217, 3:7, 4:91, 5:41, 6:23, 7:155, 8:25, 8:28, 8:39, 8:73, 9:47, 9:49, 17:60, 21:35, 21: 111, 22:53, 24:63, 25:20, 29:10, 35:14, 37:63, 39:49, 54:27, 60:5, 64:15, 74:31.
Salah satunya di surat Al Baqarah ayat 191 dan 217:
وَالْفِتْنَةُ أَشَدُّ مِنَ الْقَتْلِ
“Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan.” (QS Al-Baqarah: 191)
Berkaitan dengan ayat ke-217, Ibnu Jarir Ath-Thabari dan Ibnu Katsir menjelaskan:
وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ أي قد كانوا يفتنون المسلم في دينه حتى يردوه إلى الكفر بعد إيمانه فذلك أكبر عند الله من القتل
“{Dan fitnah itu lebih besar (dosanya) daripada pembunuhan}, artinya mereka telah menganggu agama seorang muslim sehingga mereka mengembailkanya kepada kekufuran setelah keimanannya, maka yang demikian itu lebih besar (dosanya) menurut Allah.”
Nah, bagaimana sikap kita menghadapi fitnah atau tuduhan?
Mudah saja, sabar, syukur, dan ikhlas. Sabar karena sedang diuji, bersyukur karena semua ujian datangnya dari Allah, artinya Allah sayang sama kita, dan terakhir ikhlas, menerima, legowo kalau bahasa Jawanya. Karena sesungguhnya yang memfitnah itu belum tahu yang sebenarnya, kalau memang yang bersangkutan tidak bermaksud memfitnah pada awalnya (baca: menuduh). Sesuai dengan surat Al Mumtahanah 4-5:
رَّبَّنَا عَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا وَإِلَيْكَ ٱلْمَصِيرُ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَٱغْفِرْ لَنَا رَبَّنَآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْحَكِيمُ
“Ya Tuhan kami, hanya kepada Engkaulah kami bertawakal dan hanya kepada Engkaulah kami bertaubat, dan hanya kepada Engkaulah kami kembali. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan kami (sasaran) fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan kami. Sesungguhnya Engkau, Engkaulah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (Qs. Al-Mumtahanah: 4-5)
Bagaimana kalau kita tetap difitnah/dituduh atas sesuatu yang tidak benar? simple, kita kasih penjelasan. Bagaimana kalau sudah dijelaskan dan tetap tidak percaya? itu sih terserah yang bersangkutan. Yang penting sudah kita jelaskan, kita juga sudah melakukan pembelaan diri dari tuduhan yang tidak benar. Kalau tuduhannya ada bukti, bagaimana? bukti seperti apapun kalau yang dituduhkan tidak benar ya tetap tidak benar. Pun, kalau yang menuduh tetap bersikukuh bahwa ia benar, yang dituduh ya tetap tidak bersalah. Mau bagaimanapun kita menuduh seseorang, tetap, hanya Allah yang Maha Adil dan memberi keadilan seadil-adilnya. Seorang muslim, ketika ia dituduh melakukan sesuatu yang tidak pernah ia lakukan, cukuplah bertawakkal dan bersabar.
Hadapi dengan lemah lembut dan ramah tamah, karena Sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam:« إِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُونُ فِى شَىْءٍ إِلاَّ زَانَهُ وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَىْءٍ إِلاَّ شَانَهُ ».Artinya: "Sesungguhnya kelemah lembutan (keramah tamahan) tidaklah ada di dalam sebuah perkara kecuali menghiasinya dan tidak dicabut (kelemah lembutan) dari sesuatu kecuali memburukkannya". HR. Bukhari dan Muslim.
Kalau kita diminta bersumpah atas nama Allah dan Al Quran, maka lakukan jika itu benar. Kalau kita benar, kita berani bersumpah atas nama Allah dan Al Quran, kalau kita salah, tentunya kita tidak berani. Karena bersumpah atas nama Allah dan Al Quran itu berat pertanggungjawabannya, dunia akhirat. Karena sumpah adalah janji, janji adalah hutang. Sesuai dengan Al Quran surat Al Waqi'ah:
Artinya: "Dan sebenarnya sumpah itu adalah sumpah yang besar, kalaulah kamu mengetahuinya."
Adapun ketika dituduh seseorang, entah apapun tuduhannya, dengan tidak adanya saksi, maka ingatlah surat An Nur: 6-10 yang sudah Allah berikan sebagai contoh dan peringatan bagi kita.
(6) وَ الَّذينَ يَرْمُونَ أَزْواجَهُمْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ شُهَداءُ إِلاَّ أَنْفُسُهُمْ فَشَهادَةُ أَحَدِهِمْ أَرْبَعُ شَهاداتٍ بِاللهِ إِنَّهُ لَمِنَ الصَّادِقينَ
"Dan orang-orang yang menuduh isterinya berzina, sedang mereka tidak ada saksi-saksi (yang mengesahkan tuduhannya itu) hanya dirinya sendiri, maka persaksian (sah pada syarak) bagi seseorang yang menuduh itu hendaklah ia bersumpah dengan nama Allah, empat kali, bahawa sesungguhnya ia dari orang-orang yang benar;" (An Nur 6)
(7) وَ الْخامِسَةُ أَنَّ لَعْنَةَ اللهِ عَلَيْهِ إِنْ كانَ مِنَ الْكاذِبينَ
"Dan sumpah yang kelima (hendaklah ia berkata): Bahawa laknat Allah akan menimpa dirinya jika ia dari orang-orang yang dusta." (An Nur 7)
(8) وَ يَدْرَؤُا عَنْهَا الْعَذابَ أَنْ تَشْهَدَ أَرْبَعَ شَهاداتٍ بِاللهِ إِنَّهُ لَمِنَ الْكاذِبينَ
"Dan akan dihindarkan dari perempuan itu siksaan, jika dia naik saksi pula empat kali, di atas nama Allah, bahwa suaminya adalah pendusta." (An Nur 8)
(9) وَ الْخامِسَةَ أَنَّ غَضَبَ اللهِ عَلَيْها إِنْ كانَ مِنَ الصَّادِقينَ
"Dan kelima, bahwa kemurkaan Allah akan menimpa dirinya, kalau suaminya itu di pihak yang benar." (An Nur 9)
(10) وَلَوْلا فَضْلُ اللهِ عَلَيْكُمْ وَ رَحْمَتُهُ وَ أَنَّ اللهَ تَوَّابٌ حَكيمٌ
"Dan kalaulah tak ada, karunia Allah beserta rahmatNya, dan bahwa Allah adalah pemberi taubat dan Maha Bijaksana."
Karenanya, dalam islam ada yang namanya tabayyun (mengecek/klarifikasi suatu berita/tuduhan). Tabayyun merupakan sifat khusnudzon(berprasangka baik) dan diperintahkan Allah dalam Al Quran:
"Wahai orang-orang yang beriman! Jika datang kepada kamu seorang fasik membawa sesuatu berita, maka selidikilah (untuk menentukan) kebenarannya, supaya kamu tidak menimpakan sesuatu kaum dengan perkara yang tidak diingini - dengan sebab kejahilan kamu (mengenainya) - sehingga menjadikan kamu menyesali apa yang kamu telah lakukan." (Al Hujurat:6)
Intinya sih, ketika difitnah atau dituduh sesuatu hal yang tidak kita lakukan: tetap tenang, sabar, syukur, ikhlas. Banyakin istighfar dan doakan yang memfitnah agar diberi hidayah. Kebaikan dibalas kebaikan, kejahatan dibalas kebaikan, itulah yang agama kami (islam) ajarkan. Nabi saja difitnah, apalagi kita yang hanya manusia biasa.
Sumber tulisan:
Al Quranul Karim dan hadist.
Beberapa blog: http://www.surah.my/24, http://kongaji.tripod.com/myfile/an-nur-ayat-6-10.htm, https://www.facebook.com/permalink.php?id=317577564950059&story_fbid=531654370209043, https://abuolifa.wordpress.com/2014/09/24/bolehkah-berdoa-dengan-doa-nabi-isa-alaihissalam/, http://www.shiar-islam.com/tulisan%20ustaz/doc77.htm, dll.
_zmv
Pernah dengar autofill atau autocomplete? Buat anak teknik, khususnya yang pernah belajar informatika, elektro, sistem informasi, dan segala hal yang berhubungan dengan telkom, pasti sudah tidak asing lagi dengan istilah ini. Pun, bagai mahasiswa yang kerjaannya bikin web atau kerja di software house, kadang malah auto-something sudah jadi makanan sehari-hari. Client kadang maunya semua serba otomatis, "auto" kalau dibahasa-Inggris-kan.
By the way, apa sih autofill atau autocomplete itu? kalau diartikan ke bahasa Indonesia perkata, artinya "otomatis mengisi." Jadi, autofill atau autocomplete intinya sih otomatis. Nah, ngomong-ngomong pada browser, autofill itu contohnya begini, misal kita punya email dan sosial media. Ketika kita login ke sosmed kita, dari browsernya uda ngerekam itu email dan password yang kita ketikkan, makanya kalau di warnet kadang ada keylogger (sejenis pemecah kunci login). Jadi, data kita tersimpan ke memory browser (alias history a.ka cache). Contoh autocomplete yang jelas ya mbah google. Ketikkan apa aja pasti muncul suggestion, itu dia yang namanya autocomplete.
Cara kerja browser menurut salah satu sohib saya (selama di dunia per-IT-an) itu begini:
Jadi, kalau kita pernah login pakai email tertentu atau username tertentu, dari browser kita, ketika kita mau login lagi, sudah otomatis disediakan, sekalipun kita buka alamat yang berbeda.gini cara kerja browsersemua browser sekarang semua punya autofill buat memudahkan user apabila dia mengisi form yang judul formnya samajadi klo ada fom username mau itu di fb, email dan wp pasti keluar semua list yg menjadi usernamekecuali pake IE nah itu ga adaapa lagi chrmedia ada autofill lengkap untuk isi biodatajadi cukup isi nama, alamat. no tlp dkk langsung di isi
Kalau menurut web ini, autofill ada resikonya juga:
Sama seperti saved password, fungsinya untuk mengisi formulir secara otomatis. Misalnya, Anda pernah mendaftar di Yahoo! Karena autofill form aktif, maka ketika Anda mendaftar di Gmail, maka formulir pendaftaran akan terisi otomatis. Sama bahayanya seperti saved password yang terjadi pada komputer umum atau milik orang lain.
Bagaimana? Sudah ada gambaran bukan tentang bahayanya private data jika tidak dihapus?Selain chrome, browser yang ada autofillnya: firefox, opera, safari, dkk. Semua browser terbaru sudah ada otomatis tanpa kita atur settingnya.
Karena kadang kita suka lupa tentang autofill dan kurang mengindahkan efek negatifnya, jadi semua data yang pernah kita ketikkan di browser akan tersimpan di memory browser. Ini bisa mempengaruhi cache dan registry kompi, memory bengkak, dan lola. Makanya, kadang kita perlu pembersih atau cleaner untuk menghapus cache atau registry yang tidak terpakai.